Search
Insight

7 Perbedaan SFX dan VFX di Industri Film dan Animasi

perbedaan sfx dan vfx

Dunia perfilman dan animasi modern tidak bisa lepas dari teknologi efek visual. Dalam produksi film, kamu pasti sering mendengar dua istilah ini, yaitu SFX (Special Effects) dan VFX (Visual Effects). Nah, meskipun sering digunakan bergantian, sebenarnya ada perbedaan SFX dan VFX yang cukup signifikan, baik dari segi waktu pengerjaan, proses, hingga teknologi yang digunakan.

Kalau kamu tertarik dengan dunia film atau bahkan punya mimpi untuk berkecimpung di industri kreatif ini, yuk lanjut baca artikel ini sampai habis. Di sini kamu akan menemukan insight menarik dan praktis tentang perbedaan SFX dan VFX, lengkap dengan penggunaannya dalam produksi film dan animasi!

Mengenal SFX dan VFX

Sebelum masuk ke perbedaannya, penting buat kamu memahami dulu apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan SFX dan VFX. Dua istilah ini sering muncul di credit film, tetapi fungsinya beda.

Apa itu Special Effects (SFX)?

SFX adalah efek khusus yang dilakukan secara langsung di lokasi syuting atau on set. Efek ini bersifat praktikal, artinya dibuat nyata menggunakan alat, properti, atau teknik tertentu tanpa bantuan digital. Contoh paling klasik adalah ledakan sungguhan, kabut buatan, hujan buatan, atau prostetik untuk makeup karakter horor.

SFX juga mencakup efek mekanik seperti pergerakan mobil yang dikendalikan remote, atau bahkan boneka animatronik. Intinya, semua yang terjadi secara fisik di depan kamera, masuk ke kategori SFX.

baca juga: 11 Software Pembuat Animasi 3D yang Cocok untuk Pemula

Apa itu Visual Effects (VFX)?

Berbeda dengan SFX, VFX adalah efek visual yang diciptakan di tahap post-production. Jadi, setelah semua adegan selesai direkam, barulah tim VFX bekerja. Mereka menggunakan software khusus seperti Adobe After Effects, Autodesk Maya, hingga Blender untuk menciptakan elemen yang tidak bisa dilakukan di dunia nyata.

Misalnya naga yang terbang di langit, bangunan roboh karena gempa, atau planet asing dalam film sci-fi. Semua itu adalah hasil kerja VFX artist yang memanipulasi gambar digital supaya terlihat realistis.

7 Perbedaan SFX dan VFX di Industri Film dan Animasi

Sekarang, kita masuk ke poin utama yaitu apa saja sih perbedaan SFX dan VFX yang wajib kamu tahu? Ini dia penjelasannya:

1. Proses Pengerjaan

Perbedaan pertama terletak pada waktu pengerjaannya. SFX atau Special Effects dilakukan saat proses syuting berlangsung, artinya semua efek tersebut harus siap dan dijalankan langsung di lokasi pengambilan gambar. Contohnya seperti kabut buatan, percikan api, atau penggunaan prostetik wajah.

Sementara itu, VFX atau Visual Effects dikerjakan setelah semua adegan selesai diambil, tepatnya di tahap post-production. Tim VFX akan mengolah gambar digital dengan software tertentu untuk menghasilkan efek visual yang dibutuhkan dalam cerita.

2. Teknologi yang Digunakan

Dari segi teknologi, SFX mengandalkan perangkat fisik dan teknik manual. Efek ini bisa melibatkan kabel tersembunyi untuk menarik objek, penggunaan piroteknik untuk ledakan, atau makeup prostetik untuk karakter dengan tampilan ekstrem.

Di sisi lain, VFX lebih mengandalkan teknologi digital dan perangkat lunak komputer seperti Adobe After Effects, Maya, hingga Nuke untuk menciptakan efek visual yang rumit dan sulit diwujudkan secara nyata. Inilah yang membuat VFX jadi sangat powerful di era perfilman modern.

3. Ketersediaan Efek

SFX memiliki keterbatasan dalam hal apa yang bisa ditampilkan di depan kamera. Karena semuanya harus dilakukan secara fisik, maka tidak semua jenis efek bisa diwujudkan melalui SFX.

Sebaliknya, VFX memiliki keleluasaan yang jauh lebih besar. Dengan teknologi digital, kamu bisa menciptakan dunia fantasi, monster, atau bencana alam skala besar yang bahkan tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Imajinasi adalah batas satu-satunya dalam pengerjaan VFX.

4. Risiko Keamanan

Karena SFX dilakukan secara langsung dan melibatkan elemen fisik, maka tingkat risikonya pun cukup tinggi. Misalnya, saat membuat adegan ledakan atau aksi stunt yang ekstrem, keselamatan kru dan pemain menjadi perhatian utama. Salah perhitungan sedikit bisa menimbulkan kecelakaan.

Sementara itu, VFX relatif lebih aman karena efeknya hanya ditambahkan di komputer setelah proses syuting. Tidak ada risiko fisik karena semuanya terjadi di ruang edit.

5. Fleksibilitas

Dari sisi fleksibilitas, VFX punya keunggulan yang lebih besar. Efek visual digital bisa dengan mudah diubah, direvisi, atau diperhalus sesuai kebutuhan tanpa harus melakukan syuting ulang. Bahkan satu frame pun bisa diperbaiki tanpa menyentuh keseluruhan adegan.

Sedangkan SFX tidak menawarkan kemudahan tersebut. Karena dilakukan secara langsung, SFX hanya bisa dilakukan satu kali dengan tingkat akurasi yang tinggi. Jika terjadi kesalahan, pengulangan adegan bisa memakan waktu dan biaya yang besar.

baca juga: 7 Cara Membuat Soundscape pada Animasi yang Memukau

6. Biaya Produksi

Untuk urusan biaya, baik SFX maupun VFX bisa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung dari skala produksinya. SFX cenderung lebih hemat biaya untuk efek sederhana seperti hujan buatan atau makeup, tetapi bisa jadi mahal ketika melibatkan alat berat atau efek piroteknik besar.

Di sisi lain, VFX memerlukan investasi tinggi pada perangkat lunak, tenaga ahli, dan waktu editing. Namun, untuk efek kompleks yang sulit atau tidak mungkin dilakukan secara fisik, VFX bisa menjadi pilihan yang lebih efisien dan hemat dalam jangka panjang.

7. Contoh Penggunaan

Contoh penggunaan SFX yang paling umum bisa kamu lihat dalam film-film aksi klasik, seperti adegan mobil meledak, hujan buatan, atau karakter zombie yang menggunakan prostetik makeup. Semua itu dilakukan langsung di lokasi syuting.

Sementara contoh VFX bisa kamu temukan di film-film modern seperti Jurassic World dengan dinosaurus digitalnya, Avengers dengan karakter CGI seperti Thanos, atau Harry Potter dengan dunia sihir dan efek sihir digital yang memukau. VFX memungkinkan semua elemen fiktif itu terlihat nyata di layar.

SFX vs VFX: Kapan Waktu yang Tepat untuk Menggunakannya?

Dalam proses produksi film, penting buat tahu kapan harus menggunakan SFX dan kapan harus mengandalkan VFX. Keputusan ini biasanya tergantung pada anggaran, keamanan, visi kreatif sutradara, dan tentu saja, kemampuan teknis dari tim produksi.

Kalau adegan butuh realisme tinggi, seperti hujan, ledakan kecil, atau prostetik wajah, biasanya akan lebih efektif menggunakan SFX. Namun, kalau kamu ingin menciptakan dunia fiksi, efek fantastik, atau elemen yang mustahil direkam secara nyata, maka VFX adalah jawabannya.

Yang menarik, banyak film justru menggabungkan SFX dan VFX untuk hasil yang lebih maksimal. Misalnya, sebuah adegan ledakan dibuat dengan efek ledakan nyata (SFX), lalu ditambahkan puing dan api digital (VFX) agar lebih dramatis.

Baik SFX maupun VFX, keduanya punya peran vital dalam dunia film dan animasi modern. Perbedaan SFX dan VFX terletak pada proses pengerjaan, tools yang digunakan, risiko, hingga fleksibilitasnya. SFX memberikan sensasi real-time dan fisikal yang nyata, sementara VFX membawa imajinasi ke level tertinggi dengan bantuan teknologi digital.

Dengan mengetahui perbedaan ini, kamu bisa lebih menghargai proses kreatif di balik layar, sekaligus mempertimbangkan mana yang cocok buat proyek sendiri, terutama kalau tertarik terjun ke industri kreatif sebagai filmmaker atau animator.

Ingin Mulai Berkarier di Visual Kreatif Profesional? Yuk, Daftar Jurusan Animasi SAE Hari Ini!

Kalau kamu merasa dunia film, animasi, atau efek visual itu menarik banget, berarti ini saatnya ambil langkah konkret. Di SAE Indonesia, kamu bisa kuliah jurusan animasi di SAE dengan pendekatan yang fokus pada praktik langsung, menggunakan software dan tools profesional yang memang digunakan di industri saat ini.

Kamu bakal belajar menggunakan berbagai software dan tools industri terkini yang memang dipakai oleh studio-studio profesional, seperti Adobe After Effects, Maya, Blender, dan banyak lagi. Semua itu dilakukan di lingkungan yang menyerupai dunia kerja nyata, jadi kamu tidak cuma tahu caranya, tetapi juga terbiasa mengerjakannya.

baca juga: Serba-Serbi Perbedaan DKV dan Animasi serta Desain Grafis yang Perlu Diketahui

Didukung oleh kurikulum internasional, dosen yang merupakan praktisi industri, serta akses ke jaringan alumni global, kamu bisa mengembangkan kemampuan dari dasar hingga siap kerja.

Dengan semua keunggulan ini, program animasi di SAE sangat cocok buat kamu yang pengen serius menekuni dunia film, animasi, game development, atau bahkan jadi VFX artist profesional. Di sinilah tempat di mana passion kamu akan dibentuk jadi skill yang siap pakai.

Yuk, mulai langkah pertamamu dengan belajar di kampus animasi Indonesia yang sudah terbukti mencetak talenta kreatif berkualitas. Jangan tunda lagi, daftar sekarang di SAE hari ini dan jadilah bagian dari generasi kreatif masa depan!