
Dalam dunia perfilman, setiap detail dalam produksi memiliki peran penting dalam menciptakan hasil akhir yang berkualitas. Salah satu alat yang sering terabaikan, tetapi memiliki fungsi krusial adalah clapperboard.
Meski tampak sederhana, clapperboard memiliki peran besar dalam membantu editor dan tim produksi menyusun adegan secara efisien. Bagi kamu yang tertarik dengan industri film, memahami cara kerja dan penggunaan clapperboard adalah langkah awal yang sangat penting.
Yuk, cari tahu apa itu clapperboard, fungsinya, dan cara menggunakannya di bawah ini!
Apa itu Clapperboard (Clapper Board)?
Clapperboard atau biasa juga ditulis clapper board adalah alat penting dalam produksi film untuk menyinkronkan rekaman audio dan video. Alat ini, yang juga dikenal sebagai slate, terdiri dari papan kayu atau akrilik dengan bagian atas bercorak hitam-putih yang dapat dibuka dan ditutup.
Clapperboard menampilkan detail penting produksi seperti nomor adegan, nomor pengambilan gambar, nama sutradara, judul produksi, dan tanggal pengambilan gambar. Ketika bagian atasnya ditepukkan, suara yang dihasilkan berfungsi sebagai isyarat visual dan audio yang memudahkan editor dalam menyelaraskan rekaman suara dan video.
baca juga: Dolly Shot: Teknik, Contoh, dan Penggunaannya di Dunia Film
Komponen Penting Clapperboard
Untuk memahami lebih lanjut fungsi clapperboard, berikut adalah beberapa komponen utamanya:
- Slate (Papan): Tempat menulis informasi penting produksi.
- Clapper Sticks: Bagian atas yang ditepukkan untuk membantu sinkronisasi suara dan gambar.
- Judul Produksi: Nama film, iklan, atau video yang sedang dibuat.
- Nama Sutradara: Identitas sutradara yang memimpin produksi.
- Nama Kameraman atau Sinematografer: Nama operator kamera yang bertanggung jawab atas pengambilan gambar.
- Nomor Adegan & Pengambilan: Menunjukkan bagian skenario yang sedang difilmkan dan jumlah pengambilan ulang.
- Tanggal & Waktu: Merekam jadwal pengambilan gambar.
- FPS (Frame Per Second): Jumlah frame per detik, penting dalam pascaproduksi.
- Catatan Audio: Beberapa slate memiliki bagian untuk menandai apakah pengambilan gambar memiliki suara atau tidak.
Fungsi Clapperboard
Fungsi clapperboard (clapper board) lebih dari sekadar menampilkan informasi produksi. Berikut adalah beberapa peran pentingnya:
1. Sinkronisasi Audio dan Video
Dalam produksi film profesional, suara sering kali direkam secara terpisah dari gambar. Suara tepukan dari clapperboard membantu editor menyelaraskan file audio dengan video dengan mencocokkan lonjakan suara dalam gelombang audio dengan visual tepukan dalam rekaman.
2. Mengorganisir Rekaman untuk Pascaproduksi
Mengelola ribuan rekaman dari berbagai kamera bisa jadi tugas rumit. Clapperboard (clapper board) membantu memberi identifikasi yang jelas pada setiap pengambilan gambar sehingga tim pascaproduksi dapat dengan mudah menemukan rekaman yang benar.
3. Menandai Detail Penting untuk Editor
Informasi pada clapperboard (clapper board) memberi konteks untuk setiap klip, membantu editor memahami urutan adegan, pengambilan terbaik, serta apakah rekaman memiliki suara yang tersinkronisasi.
4. Menjaga Konsistensi dan Kontinuitas
Menjaga kesinambungan dalam berbagai adegan sangat penting dalam pembuatan film. Clapperboard (clapper board) membantu melacak sudut kamera, pengambilan ulang, dan memastikan transisi antar adegan tetap konsisten.
Cara Menggunakan Clapperboard dengan Benar
Menggunakan clapperboard (clapper board) terlihat sederhana, tetapi ada prosedur yang harus diikuti agar hasilnya optimal dalam pascaproduksi. Berikut panduan langkah demi langkah cara menggunakannya:
1. Isi Informasi yang Dibutuhkan
Sebelum setiap pengambilan, operator slate harus menuliskan detail seperti:
- Judul produksi
- Nomor adegan dan pengambilan
- Nama sutradara dan sinematografer
- Tanggal pengambilan gambar
- Catatan khusus (misalnya, “MOS” untuk adegan tanpa suara)
Ketika Asisten Sutradara memberikan perintah “SLATE IN”, siapkan clapperboard (clapper board) dan pastikan semua informasi yang dibutuhkan sudah ditulis dengan jelas.
2. Posisikan Clapperboard dengan Benar
Pastikan clapperboard (clapper board) terlihat jelas dalam frame pada awal pengambilan gambar. Pegang dengan stabil agar semua tulisan terbaca dengan jelas.
3. Tunggu Perintah dari Asisten Sutradara
Asisten Sutradara akan memberi aba-aba “ROLL SOUND, ROLL CAMERA!” sebelum pengambilan gambar dimulai.
4. Tunggu Konfirmasi dari Sound Recordist
Sound recordist akan memberikan konfirmasi dengan kata-kata seperti “SPEED!” atau “ROLLING!” untuk memastikan bahwa perekaman suara sudah berjalan.
5. Sebutkan Informasi Slate
Sebelum menutup clapperboard (clapper board), operator harus menyebutkan nomor adegan dan pengambilan dengan jelas. Contohnya: “Adegan 10, Pengambilan 3!”
6. Tepukkan Clapper Stick
Tunggu aba-aba “SPEED!” atau “ROLLING!” dari tim kamera, lalu ketuk clapperboard (clapper board) untuk membuat tanda sinkronisasi antara audio dan video.
Tutup bagian atas clapperboard dengan tegas agar menghasilkan suara tepukan yang jelas. Ini menciptakan lonjakan suara dalam rekaman audio yang memudahkan sinkronisasi.
7. Keluarkan Clapperboard dari Frame
Setelah suara tepukan terekam, segera keluarkan clapperboard dari frame agar pengambilan gambar bisa berlangsung tanpa gangguan.
Setelah semua proses di atas selesai, tunggu perintah “ACTION!” sebelum adegan dimulai.
baca juga: 7 Cara Membuat Sinopsis Film Pendek yang Menarik
Istilah dalam Penggunaan Clapperboard
Dalam industri film, ada beberapa istilah yang sering digunakan terkait penggunaan clapperboard. Memahami istilah ini akan membantu meningkatkan efisiensi di lokasi syuting.
1. MOS (Mit Out Sound)
Menandakan bahwa adegan ini difilmkan tanpa suara. Operator slate biasanya hanya menampilkan clapperboard tanpa menutup bagian atasnya.
2. Second Sticks
Jika tepukan pertama tidak jelas, operator slate bisa diminta untuk mengulanginya dengan menyebutkan “Second Sticks” sebelum menutup clapperboard lagi.
3. Tail Slate (End Slate)
Jika clapperboard tidak bisa digunakan di awal adegan, maka digunakan di akhir pengambilan dengan posisi terbalik untuk menandakan “end slate.”
4. Soft Sticks
Jika mikrofon terlalu dekat dengan clapperboard, operator mungkin diminta untuk menutup clapperboard dengan pelan agar suara tidak terlalu keras dalam rekaman audio.
baca juga: Deretan Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
Mau Lebih Paham Produksi Film? Pelajari Sinematografi di SAE Indonesia
Clapperboard adalah alat penting dalam pembuatan film yang memiliki peran utama dalam sinkronisasi audio-video, pengorganisasian rekaman, dan menjaga kontinuitas adegan. Menguasai penggunaannya akan membantu produksi film berjalan lebih lancar serta mempermudah proses pascaproduksi. Jika kamu ingin menjadi bagian dari industri perfilman, memahami cara kerja clapperboard adalah langkah awal yang penting.
Apakah kamu tertarik dengan dunia produksi film? Pelajari lebih lanjut di Program Studi Film dan Televisi SAE Indonesia untuk mendalami sinematografi serta teknik pembuatan film dari para profesional industri.
SAE Indonesia adalah lembaga pendidikan media kreatif terbesar dengan berbagai program Bachelor atau Degree dan kursus bersertifikat di bidang Audio, Film, Animasi, dan Creative & Entertainment Business.
Yuk, Hubungi SAE Indonesia dan mulai perjalanan kariermu sekarang!