Search
Insight

Cara Membuat Storyboard Film dan Fungsinya dalam Produksi

cara membuat storyboard

Cara membuat storyboard film menjadi salah satu tahap penting dalam proses produksi. Storyboard film merupakan serangkaian gambar atau ilustrasi yang menggambarkan adegan demi adegan dalam sebuah film. 

Storyboard digunakan oleh sutradara, sinematografer, dan tim produksi sebagai panduan dalam merancang komposisi gambar serta pergerakan kamera. Dengan storyboard, setiap adegan dapat divisualisasikan lebih jelas sebelum proses syuting dimulai. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak fungsi dan cara membuat storyboard film di bawah ini!

baca juga: 7 Cara Membuat Sinopsis Film Pendek yang Menarik

Fungsi Storyboard Film dalam Produksi

Storyboard film memiliki banyak fungsi penting dalam produksi. Tanpa storyboard, proses produksi bisa menjadi lebih kacau dan sulit dikendalikan. Berikut lima fungsi utama storyboard dalam proses pembuatan film:

1. Mempermudah Perencanaan Produksi

Fungsi storyboard paling utama adalah membantu tim produksi menggambarkan alur cerita sebelum proses syuting dimulai. Dengan storyboard yang memuat sketsa gambar, penjelasan adegan, dialog, dan narasi singkat, tim dapat memahami visi sutradara secara utuh.

Hal ini mempermudah dalam menentukan lokasi, pencahayaan, properti, kostum, serta sudut pandang kamera untuk setiap adegan. Dengan demikian, seluruh elemen produksi dipersiapkan lebih matang sesuai tujuan dan pesan cerita yang ingin disampaikan kepada penonton.

2. Menghemat Waktu dan Biaya Produksi

Storyboard juga membantu proses produksi menjadi lebih efisien. Dengan gambar dan keterangan yang jelas, tim dapat menghindari kesalahan teknis saat syuting, seperti pengambilan gambar yang tidak sesuai dengan konsep awal atau kesalahan blocking.

Hal ini mengurangi pengulangan take yang menghabiskan durasi syuting, tenaga, dan biaya. Storyboard memastikan setiap adegan, dialog, dan transisi telah direncanakan dengan baik sebelum kamera mulai merekam.

3. Membantu Komunikasi Antar Tim

Dalam produksi film dan pembuatan video animasi, komunikasi yang jelas antara sutradara, sinematografer, editor, hingga kru adalah kunci kesuksesan. Papan cerita berfungsi sebagai alat komunikasi visual untuk menyampaikan ide dan alur cerita kepada seluruh tim secara konkret. Dengan begitu, eksekusi adegan dapat dilakukan dengan akurat dan selaras dengan visi cerita yang telah dirancang.

4. Meningkatkan Kreativitas Visual

Storyboard memungkinkan eksplorasi berbagai sudut pengambilan gambar, pergerakan kamera, dan komposisi frame sebelum syuting dilakukan. Hal ini memberi kesempatan bagi tim produksi untuk mencoba berbagai opsi kreatif yang mungkin sulit diterapkan secara spontan di lokasi syuting. Dengan begitu, film yang dihasilkan dapat memiliki nilai artistik yang lebih tinggi.

5. Mempermudah Editing dan Post-Produksi

Dengan storyboard yang jelas, editor dapat lebih mudah memahami alur visual film dan mengurutkan footage sesuai rencana awal. Hal ini membantu dalam proses penyusunan adegan, pemilihan transition, dan penyelarasan audio-visual untuk menghasilkan film yang sesuai dengan konsep yang telah dirancang. Storyboard juga memudahkan komunikasi antara editor dengan sutradara dalam menyesuaikan hasil akhir film.

6. Membantu Penyusunan Blocking dan Koreografi Adegan

Storyboard juga berperan penting dalam menentukan blocking atau pergerakan aktor di dalam frame, serta koreografi dalam adegan yang melibatkan aksi kompleks seperti perkelahian, tarian, atau kerumunan.

Dengan storyboard, sutradara dapat merencanakan bagaimana aktor berpindah dari satu titik ke titik lain, kapan mereka berbicara, atau bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan dan properti. Hal ini akan sangat membantu saat latihan atau rehearsal, sehingga saat syuting berlangsung, semua elemen gerak sudah dipahami dengan jelas dan bisa dieksekusi dengan lebih efisien dan aman.

baca juga: Seperti Apa Peran Sound Designer? Ini Tugas nya dalam Film!

Cara Membuat Storyboard Film

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar storyboard film dapat memberikan panduan yang jelas bagi tim produksi. Setiap langkah harus dilakukan dengan teliti, sehingga storyboard yang dihasilkan nantinya benar-benar efektif. Berikut lima cara membuat storyboard film yang bisa kamu ikuti:

1. Tentukan Naskah, Alur Cerita, dan Konsep Visual

Storyboard berawal dari naskah, sehingga memahami isi cerita dan adegan yang akan divisualisasikan sangatlah penting. Pastikan Kamu telah menentukan konsep visual yang ingin ditampilkan, seperti gaya sinematografi, tone warna, pencahayaan, serta framing yang sesuai dengan mood film. Dengan menentukan konsep visual sejak awal, storyboard dapat lebih menggambarkan suasana yang ingin dicapai dalam setiap adegan.

2. Buat Sketsa Gambar Kasar Tiap Adegan

Tidak perlu menjadi ilustrator profesional, cukup buat sketsa sederhana yang menggambarkan komposisi frame, posisi karakter, dan elemen penting dalam adegan. Pastikan sketsa tersebut cukup jelas untuk dipahami oleh tim produksi agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses eksekusi. Selain itu, menggambar sketsa membantu dalam mengidentifikasi apakah ada aspek teknis yang perlu disesuaikan sebelum syuting dimulai.

3. Tambahkan Keterangan, Sudut Pandang, dan Arah Kamera

Jangan hanya mengandalkan gambar, tambahkan catatan singkat mengenai pergerakan kamera, ekspresi karakter, dan elemen penting lainnya. Dengan adanya keterangan tambahan ini, setiap anggota tim produksi dapat memahami dengan lebih baik bagaimana adegan harus dieksekusi. Selain itu, informasi ini juga membantu sinematografer dalam menentukan teknik pengambilan gambar yang paling sesuai.

4. Gunakan Software Storyboarding

Jika ingin lebih rapi dan praktis, Kamu bisa memanfaatkan software storyboarding seperti StudioBinder, Boords, atau Milanote. Aplikasi ini memudahkan pembuatan storyboard dengan berbagai fitur tambahan seperti penyesuaian perspektif, animasi, hingga penyusunan urutan gambar yang lebih terstruktur. Dengan bantuan teknologi, storyboard dapat lebih fleksibel dan mudah untuk direvisi jika ada perubahan dalam konsep film.

5. Review dan Revisi Storyboard Sebelum Proses Produksi

Setelah storyboard selesai, diskusikan dengan tim produksi untuk memastikan setiap adegan sudah sesuai dengan visi film yang ingin dibuat. Proses review ini penting untuk menemukan kemungkinan kesalahan atau ketidaksesuaian yang bisa berdampak pada produksi. Jika ada yang kurang jelas atau perlu perubahan, lakukan revisi agar storyboard benar-benar dapat menjadi panduan yang akurat.

baca juga: Prospek Kerja Jurusan Film dan Televisi: Karier Cemerlang di Dunia Kreatif!

Jadilah Filmmaker Andal dengan Mendaftar Kursus Cinematography di SAE Indonesia!

Cara membuat storyboard film menjadi langkah awal dalam proses produksi, tetapi kamu juga butuh lebih dari sekadar kemampuan menggambar sketsa untuk menjadi filmmaker profesional. 

Kursus cinematography di SAE Indonesia siap membimbing kamu untuk memahami lebih dalam tentang sinematografi, storytelling visual, dan teknik produksi film yang profesional. Dalam kursus ini, kamu akan belajar tentang framing, pencahayaan, pergerakan kamera, hingga penyuntingan video agar film yang dihasilkan lebih berkualitas.

SAE Indonesia menawarkan pembelajaran berbasis praktik dengan fasilitas lengkap serta pengajar yang berpengalaman di industrinya. Dengan kurikulum yang dirancang untuk mengasah keterampilan teknis dan artistik, kamu bisa lebih percaya diri dalam menciptakan karya visual yang memukau. Dari teknik pencahayaan hingga framing, setiap aspek sinematografi akan dipelajari secara detail dengan metode yang menyenangkan dan aplikatif.

Kalau kamu bercita-cita menjadi sutradara, sinematografer, atau storyteller visual yang andal, ini saatnya melangkah lebih jauh! Hubungi SAE Indonesia segera dan bawa ide-ide kreatifmu ke level berikutnya dengan kursus cinematography!